Survei Kerangka Sampel Area (KSA) adalah survei
berbasis area yang dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap sampel segmen.
Kegiatan ini antara lain bertujuan untuk memperbaiki data luas panen. Metode
KSA ini lebih dahulu digunakan pada estimasi produksi padi dan kemudian
diterapkan juga pada estimasi produksi jagung. Dalam pelaksanaan KSA jagung masih
terdapat beberapa kendala seperti, tidak tersedianya luas baku lahan jagung.
Oleh karena itu, Forum Masyarakat Statistik (FMS) melaksanakan rapat pleno X
yang dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Oktober 2023. Rapat ini dilaksanakan
secara hybrid, yaitu secara luring di
ruang SS 1-2 Kementerian PPN/Bappenas, dan secara daring menggunakan media zoom meeting. Rapat yang dipimpin oleh
Prof. Bustanul ini dilaksanakan untuk membahas mengenai perkembangan estimasi
produksi jagung hasil Kerangka Sampel Area (KSA), dinamika metodologi KSA untuk
estimasi produksi jagung, serta hal-hal lainnya yang dianggap perlu untuk
dibahas.
Rapat dimulai dengan penyampaian
materi mengenai perkembangan estimasi produksi jagung hasil KSA oleh M.
Habibullah, Deputi Bidang Statistik Produksi di BPS RI. Beliau menginisiasi
pembahasan dengan menyampaikan mengenai roadmap
pendataan statistik tanaman pangan jagung. Berkaitan dengan hal tersebut,
beliau menyampaikan usulan dari BAPANAS kepada BPS untuk segera merilis data
KSA Jagung tahun 2023, pembahasan dasar hukum rilis KSA Jagung secara internal
BPS, rakor persiapan rilis KSA Jagung Bersama Eselon 1 dan Eselon 2 BPS
provinsi, persiapan rilis KSA Jagung Bersama Eselon 1, Eselon 2, dan BRIN,
sejarah panjang Kerangka Sampel Area di Indonesia, roadmap penyiapan data jagung, hingga proses perhitungan produksi
jagung. Setelah itu, beliau menyampaikan laporan SP-Palawija yang di dalamnya mencakup
metode pendataan luas panen jagung sebelumnya. Dalam paparan ini, disampaikan
bahwa metode pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode, yakni dengan
menggunakan sistem blok pengairan, menggunakan banyak benih yang digunakan,
laporan petani kepada Kades/Lurah, Eye
Estimate, dan sumber informasi lainnya. Setelah itu, beliau menyampaikan
mengenai KSA jagung berkaitan dengan metode pendataan luas panen jagung saat
ini. Habibullah menyampaikan tahapan pembangunan kerangka sampel, pembangunan
kerangka sampel segmen, sebaran sampel segmen KSA Jagung, pengamatan lapangan,
hingga pembangunan kerangka sampel hingga pendataan Lapangan dan Estimasi Luas
Panen Jagung.
Paparan dilanjutkan oleh Heri
Sadmono yang menyampaikan mengenai dinamika metodologi KSA untuk estimasi
produksi jagung. Heri menjelaskan perjalanan KSA mulai dari tahun 1993 terkait
dengan proyek SARI yang kemudian dilanjutkan pada tahun 1998. Setelah itu, ia
menjelaskan proyek RI-ASTi tahun 2005, KSA by
point tahun 2008, KSA Padi tahun 2012, dan ujicoba KSA di level kabupaten
2015, hingga penerapan KSA Jagung 2020-2023. Ia menjelaskan pelaksanaan dan
pembangunan KSA Jagung, istilah-istilah dalam KSA Jagung, karakteristik
penanaman komoditas jagung, hingga tahapan penyusunan kerangka sampel tanaman
jagung. Ia juga menyampaikan peluang perbaikan peta potensi jagung yang
mencakup pemanfaatan teknologi remote
sensing untuk identifikasi lahan yang ditanami jagung.
Setelah itu, rapat dilanjutkan
dengan sesi diskusi yang dilaksanakan dengan penuh antusiasme. Terdapat
beberapa poin penting yang perlu digarisbawahi dalam rapat kali ini, yakni
harapan segera dirilisnya data KSA Jagung, Regsosek (Registrasi Sosial Ekonomi)
diharapkan dapat menjadi masukan untuk data pertanian, serta pelaksanaan
lokakarya yang akan dilaksanakan setelah rilisnya data Regsosek.