Rapat Pleno V – Forum Masyarakat Statistik, 2023

                Statistik Kesehatan merupakan data statistik sektoral yang sangat penting untuk menghasilkan data kesehatan yang bermanfaat untuk perencanaan pembangunan dan penyusunan kebijakan terkait sumberdaya manusia. Berkaitan dengan ini, Forum Masyarakat Statistik (FMS) melaksanakan kegiatan Rapat Pleno kelima pada Hari Kamis, 11 Mei 2023. Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual melalui zoom meeting. Kegiatan yang dipimpin oleh Prof. Bustanul Arifin ini membahas mengenai Statistik Balita Stunting dan Strategi Percepatan Penurunannya ke Depan serta hal-hal lain yang dianggap perlu.

                 Pembahasan pertama dibuka oleh Dr. Syarifah Liza Munira selaku Kepala Badan Kebijakan Kesehatan di Kementerian Kesehatan. Beliau menyampaikan mengenai Survei Status Gizi Indonesia 2022 (SSGI 2022), berkaitan dengan dasar hukum, desain metodologi, indikator yang dihasilkan, validasi mutu data SSGI, gambaran dan perkembangan mengenai angka prevalensi stunting, dan lain-lain. Beliau juga menyampaikan bahwa terdapat beberapa intervensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi prevalensi stunting di Indonesia berdasarkan tahap-tahap perkembangan, meliputi fase remaja putri, fase ibu hamil, hingga fase balita. Berdasarkan hasil SSGI 2022, apabila tidak dilakukan intervensi, jumlah anak stunting di Indonesia diperkirakan ada sebanyak 4.754.223 jiwa. Adapun realitas dengan adanya intervensi, jumlah anak stunting menjadi sebanyak 4.558.899 jiwa.  Terdapat 5 rencana aksi untuk pencegahan stunting yang dilaksanakan Bersama masyarakat oleh mitra, yaitu:

  1.           Aksi Bergizi
  2.           Bumil Sehat
  3.           Posyandu Aktif
  4.           Jambore Kader, dan
  5.           Cegah Stunting Itu Penting

                Selanjutnya, pembahasan dilanjutkan oleh tim BKPK. Dalam paparannya, dibahas tahapan pelaksanaan PPGI yang meliputi Protokol, Koordinasi, Penyediaan Sampel, Sumber Daya, Pelatihan, Pengumpulan Data, Analisis Data, dan Publikasi dari SSGI. Setelah itu, tim BKPK menyampaikan desain, metodologi, serta lokasi pelaksanaan SSGI. Setelah selesai membahas mengenai SSGi, tim BKPK melanjutkan pembahasan mengenai Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Tim BKPK menyampaikan latar belakang dilaksanakannya SKI 2023. Dalam paparannya, tim BKPK menyampaikan bahwa SKI 2023 bertujuan untuk menilai status kesehatan masyarakat (termasuk gizi) di Indonesia, menentukan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) tingkat kab/kota, serta memberikan gambaran permasalahan morbiditas dan faktor risiko pada tingkat nasional berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium. Kegiatan ini akan bermanfaat baik secara nasional melalui data dasar dan penyusunan program RPJMN 2024-2029, evaluasi pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia, serta sumber data baseline dan capaian beberapa indikator SDGs, maupun di provinsi dan kab/kota melalui data dasar dan penyusunan program pembangunan kesehatan di daerah.  Setelah itu, tim BKPK meneruskan paparan berkaitan dengan timeline kegiatan SKI 2023. SKI itu sendiri sebenarnya merupakan hasil integrasi dari dua survei, yaitu Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), dan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).

 

Setelah penyampaian mengenai SKI 2023, sesi diskusi pun berlangsung. Prof. Bustanul menyampaikan bahwa tim pokja FMS akan berfokus dalam hal ini, dan akan mengawal kegiatan survei dengan turun langsung ke lapangan. Ibu Syarifah Liza Munira menyampaikan bahwa Kemenkes dengan senang hati akan terbuka dengan keikutsertaan anggota FMS dalam kegiatan survei SSGI dan SKI. Selanjutnya, Prof. Sonny menyampaikan perlu adanya Post Enumeration Survey (PES) karena di lapangan, pengukuran panjang bayi dan balita sangat variatif dan rumit. Hal ini bisa membantu kesalahan-kesalahan non sampling yang terjadi di lapangan. 

Leave a Reply