Topik utama pleno ke-III FMS adalah pembahasan terkait Big Data dan transformasi digital dalam perekonomian. Kegiatan pleno ini dilakukan secara daring dengan Video Conference dan dipimpin oleh Ketua FMS, Bustanul Arifin. Paparan disampaikan oleh Dosen FEB UGM, Muhammad Edhie Purnawan, MA., PhD.
Big Data adalah sebuah data dengan ukuran, keragaman, dan kompleksitas yang membutuhkan teknik tertentu untuk dikelola dan diambil manfaatnya, dengan karakteristik yang dimiliki berupa 5V’s volume, velocity, variety, veracity, dan value. Big data memainkan peranan penting dalam meningkatkan kualitas dan penelitian ekonomi. Dalam kondisi Covid-19, penggunaan big data analytics berkontribusi sangat signifikan dalam menghadirkan indikator yang bersifat high frequency dan timely melalui pemanfaatan data granular, seperti indikator konsumsi dan pendapatan rumah tangga, indikator aktivitas korporasi dan investasi, indikator kerentanan dan kekhawatiran masyarakat, dan indikator aktivitas perdagangan.
Big Data juga telah diimplementasi oleh BPS melalui kajian pemanfaatan big data untuk mendukung statistik resmi yang telah ada. Beberapa diantaranya yang telah diterbitkan seperti Kajian Perkembangan Pasar Modal, Tinjauan Big Data Terhadap Dampak Covid-19, sebagai pelengkap data dalam statistik ekonomi dan sosial.
Transformasi dalam digitalisasi ekonomi dan keuangan telah berkembang pesat, didorong oleh munculnya peran bigtech dan meningkatnya e-commerce. Pandemi Covid-19 menjadi momentum bagi percepatan transformasi digital. Pemerintah menyusun arah transformasi digital 2024 dimana pertumbuhan ekonomi harus mencapai 3.17% – 4,66%. Pemerintah akan memanfaatkan ekonomi digital untuk meningkatkan efisiensi hulu-hilir dan memberi kontribusi nilai tambah industri pengolahan secara agresif dalam perekonomian.