Rapat Pleno VI FMS, 2020

Topik utama pleno ke-VI FMS yang dilaksanakan bulan Juli adalah pengumpulan data ketenagakerjaan di masa pandemic covid-19. Kegiatan pleno ini dilakukan secara daring dengan Video Conference dan dipimpin oleh Wakil Ketua II FMS, Dr. Suhartono. Ketua Pokja Kependudukan dan Ketenagakerjaan FMS, Turro S. Wungkaren, SE, M.A, Ph.D memaparkan beberapa hal terkait topik yang dibahas pada pleno ini.

Pada sesi paparan pertama, Turro memberikan penjelasan terkait penghitungan angka pengangguran di Amerika Serikat yang dilakukan setiap bulan, serta penjelasan terkait kesulitan dan alternatif metode pengumpulan data ketenagakerjaan di masa pandemik. Pada sesi diskusi, Dr Yati Kurniati berbagi pengalaman saat Bank Indonesia melakukan survei optimism konsumen dan Survei Dunia usaha dengan berbasis melalui telepon. Ir. Bambang Prijambodo berpendapat bahwa frekuensi penghitungan angka pengangguran perlu ditambah karena kebutuhan data tenaga kerja yang tinggi.

Pada sesi paparan kedua, Turro menjelaskan perbandingan hasil survei dampak Covid-19 terhadap tenaga kerja dari tiga Lembaga yaitu LD-LIPI, BPS, dan J-PAL. Hasil dari ketiganya menunjukkan bahwa Sektor perdagangan, transportasi, komunikasi dan pergudangan, industi manufaktur, penyedia akomodasi, dan makan dan minum merupakan sektor yang terkena dampak paling besar dari pandemi Covid-19

Selanjutnya pada sesi paparan kedua, Turro menjelaskan perbandingan hasil survei dampak covid-19

Beberapa poin utama yang menjadi rekomendasi dari pleno ini adalah

  1. Urgensi penambahan frekuensi pengumpulan data ketenagakerjaan resmi perlu dipersiapkan baik dalam merespons kondisi pandemi maupun pasca pandemi berakhir dikarenakan kebutuhan data ketenagakerjaan resmi yang diperlukan oleh banyak pihak untuk pengambilan keputusan.
  2. Pengumpulan data ketenagakerjaan seperti yang disebutkan pada poin 1 perlu diputuskan metodologi yang sesuai dengan pertimbangan dari berbagai sisi, meliputi hasil yang dibutuhkan, metode sampling, moda pengumpulan data, maupun bentuk survei yang akan digunakan, berikut ketersediaan anggaran dan risikonya terkait kesehatan di masa pandemi.
  3. Di tengah pandemi Covid-19 sangat berisiko untuk melakukan pendataan secara tatap muka, alternatif yang bisa digunakan adalah:
    • Menggunakan telepon (CATI).
    • Menggunakan internet (CAWI).
    • Tatap muka dengan CAPI.
    • Drop Off Pick Up (DOPU)